Pada 5 november 2022, tengah malam. Hujan deras, banjir terus menyandera kota Singkawang. Tak jauh dari posko pengungsi banjir –kantor Kelurahan Condong, sejumlah orang mulai panik. Ada yang masih tertidur. Anak-anak kecil dibangunkan.
Dini hari, antara pukul 2 dan tiga, sejumlah orang berkemas. Ketika para avenger tertidur lelap, di bawah hujan dan arus banjir yang deras. Mereka pelan-pelan menembus banjir. Tampaklah seorang ibu membawa bayi berumur 9 hari berjalan hati-hati.
Membawa payung dan membawa rasa takut…..pelan..pelan.
Tidak ada kamera. Yang ada hanya semangat agar anak yang baru melihat dunia ini tetap sel amat. Tragedi banjir inilah yang kelak menjadi sejarah hidup bayi itu. Kenangan yang tak terlupakan.
Wahai, bayi-bayi tak berdosa yang menjadi korban banjir, tak ada avenger yang membantu. Ibumulah avenger itu. []